Ahlinya konveksi kaos seragam, batik, training, di Lamongan - Jawa Timur.

Imam Shalat di Pom Bensin

• Imam Shalat •

Rame-rame soal imam shalat,
Saya jadi ingat peristiwa beberapa hari yang lalu
Seperti biasa, sepulang dari Surabaya, jika sudah memasuki waktu Maghrib,
Ada dua musholla di pom bensin yang jadi favorit saya

Pertama,
Pom bensin baratnya terminal Bunder
(Beberapa bulan mendatang insya Allah sudah tergantikan dengan Masjid KH Ahmad Dahlan--sebelah timurnya pom ini)

Kedua,
Pom bensin Bintang Arut yang terletak di Kruwul Turi

Malam itu, usai wudhu saya masuk ke musholla
Terlihat seorang lelaki setengah baya tengah berdiri sendirian
Berpakaian sederhana, kaos pendek berkerah dan celana bahan
Tanpa kopyah dan jubah

Sepertinya sedang menunggu seseorang
Beliau pasti menunggu 'rewang' jamaah, batin saya

Saya berinisiatif mempersilakan beliau menjadi imam
Tapi, beliau malah menyuruh saya yang maju
Saya ulangi lagi permintaan saya, "Monggo, jenengan mawon."
Eh, dianya masih juga ngotot nyuruh saya

Akhirnya, untuk memutus perdebatan, saya baca 'qomat' saja
Ia menyerah dan maju menjadi imam
Saya persilakan beliau maju ke mihrab
"Biar muat jamaah banyak, Pak," usul saya.

Alhamdulillah,
Ternyata bacaan si bapak benar tajwid dan makharijul hurufnya
Saya tidak salah dapat imam kali ini, batin saya di tengah shalat

Kenapa saya bilang alhamdulillah,
Sebab, saya pernah dapat imam yang tidak tepat

Di kesempatan sebelumnya, (mungkin sudah pernah saya ceritakan);
Saya shalat maghrib di pom bensin satunya (Pom Bunder)
Beberapa orang--termasuk saya, sudah siap di musholla pas tengah-tengah adzan berkumandang

Usai adzan--yang terdengar sayup-sayup di masjid terdekat saya bangkit
Langsung baca 'qomat'

Tiba-tiba, ada salah seorang dari kami (musafir juga--saya tau, karena ia datang di belakang saya)
Saya lihat tampilannya sih bagus
Pakai koko, kopyah putih, dan celana khusus

Tiba-tiba saja, tanpa ada yang nyuruh atau mempersilakan, beliau maju ke depan
Menempati mihrab pengimaman,
Lalu dengan lagak komendan pasukan, ia menghadap ke belakang
"Luruskan shafnya! Yang rapat kakinya!"

Wah, ustadz beneran ini, saya membatin
Setelah lihat kanan kiri, ia putar balik dan bertakbir

Daaaaaaan.....
(Cerita ini berakhir dengan antiklimaks)
Ternyata,
Bacaan Fatihahnya gak karuan
Bacaan suratnya apalagi, lebih parah!!! (Beliau baca 2 ayat di tengah-tengah Ali Imron)

Tajwidnya, makharijul hurufnya, panjang pendeknya,
Semuanya bikin saya senep--kebelet pipis.
Udah gitu, baca ayatnya pelaaaaaannn.... pelan... banget.
Lamaaa sekali.

Dada saya sudah muntub-muntub... SAKIT HATI !!!
Benar-benar gak tau malu, bacaan kayak gitu kok berani "nyelonong" maju jadi imam.

Tritunggal Babat, 30 Januari 2018

@mskholid
~ Wirausahawan di bidang produksi kaos & produk konveksi

0 Comment for "Imam Shalat di Pom Bensin"

Back To Top